Hidup bagaikan Buku


Mengutip dari sekuah kiriman email.

Salam Konseling!

Halo lama tak bersua di milis.
Apa kabar?

Seorang mahasiswa kami di Program Konseling Jaffray menulis email pagi ini ke saya:

Hidup manusia itu seperti sebuah buku.
Front cover adalah tanggal lahir. Back cover adalah tanggal pulang.

Tiap lembarnya adalah tiap hari dalam kehidupan kita.

Ada buku yang tebal , ada buku yang tipis. Ada buku yang menarik dibaca, ada yang tidak sama sekali.
Sekali menulis tidak akan pernah berhenti sampai selesai. Yang hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru and tiada cacat.

Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin, Tuhan selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.
Kita selalu diberi kesempatan yang baru untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya, memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita yang sudah ditetapkanNya untuk kita masing2.

Kawan, analogi ini menarik juga menggelitik hati saya.

Kalau begitu….Layaklah kita berikan tangan kita ini dilatih oleh Sang Penulis Agung, bgm kita sebaiknya mengisi buku hdp kita ini dg baik. Ijinkan Dia ikut menulis buku kita.

Jujur, kita terkadang salah menulis, buku kita nampaknya jadi jelek. Tapi jangan takut tersedia darah Kristus sbg “Tip Ex” nya. Seberapa pekat dosamu, sanggup diputihkanNya. Mantapkan?

Kalaupun kadang buku kita menjadi basah “kehujanan” karena dirundung masalah, hati kita susah dan air mata kita tumpah…jangan kuatir ada Roh Kudus Nya yang sanggup mengeringkan dan menghiburkan kita.

Bisa saja buku kesayangan kita ini “dirobek-robek” oleh ulah orang tak bertanggungjawab. Kita “terluka” krn fitnah, diperlakukan tdk adil dan dibeda-bedakan. Tapi CintaNya sanggup merekatkannya utuh kembali, melampaui kehebatan lem UHU.

Akhirnya, yuk…Jangan takut salah..Jangan takut basah krn masalah …juga Jangan takut ada yang merobek-robek buku kita.

Tulis saja terus buku mu selama kehidupan masih ada. KasihNya sama dulu, skarang dan selamanya. Dia tak berubah.

Salam Konseling!
Julianto Simanjuntak
“Yg pernah salah, basah dan robek buku hidupnya”
Visi Pelikan: Tersedianya 1 Pusat Konseling di Setiap Kota & 1 Mental Hospital di setiap Ibukota Propinsi (2030)

Leave a comment

Social